Selasa, 18 Juni 2013

Setelah Viber, Arab Saudi Ancam Blokir WhatsApp


Arab Saudi berencana untuk memblokir salah satu media chatting berbasis internet yakni WhatsApp dalam beberapa minggu jika perusahaan yang berbasis di AS itu tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh regulator telekomunikasi kerajaan Arab Saudi.

Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini  Komisi Komunikasi dan Teknologi Komisi Informasi (CITC) telah melarang penggunaan Viber.

Dilansir dari Reuters, Pemerintah Arab Saudi sedikit mengalami kesulitan  memantau penggunaan WhatsApp karena terkait dengan beragam kepentingan, termasuk menghalangi perusahaan telekomunikasi untuk mendapatkan pemasukan dari panggilan internasional dan teks.

Kerajaan Arab Saudi tampaknya membuat dorongan besar untuk lebih mengontrol dunia maya dengan melihat melonjaknya penggunaan ponsel pintar, sebagian karena hukum yang ketat yang membatasi kesempatan bagi orang bersosialisasi secara pribadi.

Menurut Abdullah Al-Darrab (Gubernur CITC) pihaknya telah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lainnya untuk meminta mereka bekerja sama dan mematuhi penyedia telekomunikasi Arab Saudi. Al-Darrab mengatakan Viber diblokir pekan lalu tidak patuh dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, dan WhatsApp dan Skype berada di daftar berikutnya.

Saat ditanya kapan layanan WhatsApp akan diblokir, kepala CITC mengatakan hal itu sangat mungkin sebelum bulan suci Ramadhan yang diperkirakan akan dimulai pada 9 Juli 2013.

Media lokal Arab Saudi melaporkan bahwa ada tiga operator utama Arab Saudi Saudi Telecom Co, Etihad Etisalat (Mobily) dan Zain Saudi yang telah diminta untuk memberitahu CITC jika mereka mampu memantau atau memblokir aplikasi tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar